Andi Magguliling (71 thn),yang berdarah campuran Gowa-Bone dan Bantaeng, tapi lahir di Makassar ini mulai mengumpulkan barang-barang antik sejak tahun 1962. Yaitu sejak Dia berprofesi sebagai pelaut.Awal mulanya dia adalah seorang tentara yang karena bahunya patah, maka dia keluar dari militer.
Karirnya sebagai pelaut dimulai dengan berlayar bersama kapal Inggris, kemudian kapal Amerika, Jepang, Norwegia dan Belanda. Setiap belahan dunia yang disinggahinya, tempat paling favoritnya adalah museum. Dari situlah dia mengumpulkan benda-benda antik hasil koleksinya.
Pria empat anak ini mengaku bahwa sebagian koleksinya merupakan warisan dari orang tuanya. Jumlah koleksinya ada 11 jenis benda-benda antik. Adapun koleksinya adalah sebagai berikut :
1. Fosil gajah apung,berat 500 gr. usia 3500 thn bersertifikat.
2. Prasasti arab lontara tahun1603 dari Sultan Alauddin.
3. Prasasti arab lontara tahun 1604 dari Dato Ri Bandang.
4. Prasasti arab lontara tahun 1661 dari Syekh Yusuf.
5. Kitab Barazanji tahun 1678 dari Mekah oleh Syekh Yusuf.
6. Ada sekitar 100 buah prasasti Arab Lontara dari Sultan Abdullah (Raja Tallo), Dato Patimang, Dato Di Tiro, Dato Ri Bandang dan Sultan Alauddin.
7. Ratusan jenis jimat koin dari kerajaan Gowa, Bone, dan Luwu.
8. Ratusan lukisan zaman VOC di atas perunggu atas nama John Abbel Fianbo tanggal 11 Agustus 1603.
9. 40 jenis benda-benda VOC dari tahun 1601 – tahun 1739.
10. Ribuan koin dari berbagai Negara.
11. Benda-benda budaya Bugis Makassar zaman dulu.
Selain benda-benda di atas, Andi Magguliling juga memiliki barang antik keramat yang semula tak ingin diperlihatkan kepada Mitos, yaitu :
1. Kayu bertuah,melumpuhkan ular, kesurupan, dan dapat dijadikan obat muntah darah. Sudah teruji dan dapat diuji.
2. Tongkat Sumego, ada mustika didalamnya.
3. Tongkat Bambu Liu, 7 ruas bermustika tiap ruasnya.
4. Kelapa satu mata, daging dan tempurungnya menyatu.
5. Tongkat Alam, berlafadz Allah dan Muhammad, dan pada pegangannya ada permata virus yang bertuliskan Allah.
6. Lontara Pallakia,bertuliskan syair dari awal sampai akhir dunia ( ilmu Falaq )
7. Batu besi subang dapat terapung di air.
Benda-benda tersebut di atas ingin dipindah tangankan dengan mahar seharga 10 Miliar. Alasannya, karena ingin dipakai membangun rumahnya di Jl. Baji Pammuji No.30 Makassar.
Menurutnya, dia pernah diwawancarai oleh beberapa televisi swasta berkenaan dengan promosi benda-benda antik koleksinya. Dari pihak pemerintah sendiri dalam hal ini Dinas Parawisata dan Purbakala, sejauh ini mengatakan tidak memiliki dana untuk membeli barang koleksi tersebut. Padahal untuk barang-barang peninggalan masa lalu, utamanya benda-benda yang berkenaan dengan sejarah dan budaya Makassar, seharusnya perlu diberi perhatian yang lebih, agar budaya masa lalu tidak punah sehingga generasi yang akan datang tahu sejarah dan budaya bangsanya sendiri.
Tak lucu kiranya apabila kita ingin mempelajari budaya sendiri mesti belajar ke negeri orang. Contohnya, bila sekedar ingin mengetahui Lontara sekarang, kita mesti ke Leiden , Belanda’ untuk mempelajarinya.
Negara Jepang menjadi maju setelah keterpurukan pada perang dunia ke dua, itu karena menjunjung tinggi budaya bangsanya sendiri.
Jadi untuk barang-barang antik yang dimiliki perorangan, sebaiknya dibeli oleh negara, agar pelestarian benda-benda peninggalan masa lampau lebih terjaga. Sekarang pertanyaannya adalah : Adakah yang ingin menampung benda-benda antik milik Andi Magguliling ? Baik instansi maupun perorangan ? (zardi & awing)
Berita Terkait: