Mushalla ini, dinamakan Nurul Berkah I, ukurannya memang kecil, lebar sekitar 12 meter, panjang sekitar 7 meter. Terdiri dari dua ruangan, bagian kanan untuk paria lengkap dengan tempat berwudhu. Sebelah kiri untuk wanita, juga dilengkapi tempat berwudhu tersendiri. Jadi pria dan wanita terpisah.
Diantara ruang shalat wanita dan pria, terdapat tempat penyimpanan alas kaki, sajadah, dan beberapa karyawan khusus yang setiap saat bertugas melayani keperluan jamaah. Tak ada kotak amal. Karyawan yang bertugas dilarang memungut uang dari jamaah. Mereka ini adalah karyawan Karebosi Link (PT. Tosan Permain Lestari) milik Hasan Basri, yang ditugaskan khusus melayani para jamaah. Sebuah mushall yang cukup eksklusif.
Inilah mushalla yang berada di ruang bawah tanah (underground) Lapangan Karebosi, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari proyek Revitalisasi Karebosi, yang disiapkan oleh PT Tosan Permai Lestari, selaku pengelola. Satu mushalla lainnya, Nurul Berkah II, dibangun di atas lapangan Karebosi sebelah barat. Mushalla ini sekaligus dijadikan mimbar pada Shalat Idul Fitri ataupun Idul Adha.
Mushalla underground ini, dimaksudkan untuk melayani keperluan ibadah bagi umat muslim yang sedang berkunjung ke Karebosi Link, sebuah pusat perbelanjaan bawah tanah , yang pintu masuknya boleh dari arah Jl.Achmad Yani, juga boleh dari sisi Jl.Jend.Sudirman. Makassar.
Namun perlu dicatat, bahwa selain Karebosi Link sudah mengantongi Sertifikat Muri Indonesia sebagai Mall Underground pertama di Indonesia, juga di dalamnya terdapat mushalla bawah tanah pertama di Indonesia. Mestinya MUI juga memberi penghargaan khusus atas mushalla ini, sebagai karya religi yang dihasilkan Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin bersama PT Tosan Permai Lestari, tanpa mengorek kocek Pemkot dan isi saku masyarakat umum. (dar)
Berita Terkait: