Black Metal, Bukan Pemuja Setan


Di belakang panggung konser musik cadas, terlihat enam orang memakai baju gamis bertudung hitam, mengiringi seorang wanita cantik yang juga berpakaian sama. Mereka berjalan sembari menenteng sebuah obor menuju sebuah altar pemujaan. Diatas bubungan altar terpajang sebuah kepala kambing ( baphomet ). Pada permukaan altar tergambar dengan jelas sebuah lukisan bintang persegi enam yang dikenal dengan nama Pentagram. Diatas altar tadi wanita itu dibaringkan, nampaknya Dia begitu tenang. Pada permukaan altar yang berbentuk bintang pentagram itu, pada setiap garisnya membentuk selokan kecil yang mengarah kepada suatu lubang, yang corongnya mengarah kesuatu cawan yang terbuat dari perunggu yang berukir yang berada dibawah altar pemujaan.

Acas, dari Black Metal Makassar 


Terdengar suara mantra pemujaan dari mulut pimpinan ritual yang kemudian menarik sebuah belati yang terselip dari sabuk gamisnya. Tak ada teriakan kesakitan yang keluar dari mulut wanita tadi ketika belati tajam tadi menembus jantungnya. Terlihat darah mengalir dari tubuhnya dan terus mengairi selokan itu menuju kecawan perunggu tadi. Sekonyong-konyong muncul asap putih yang menyerupai manusia. Bentuknya aneh, kepalanya seperti ditutupi kulit dan kasar dan ditumbuhi dua tanduk.Telinganya panjang meruncing seperti telinga kelelawar, matanya merah menyala dan dari mulutnya tersembul dua taring yang tajam. Keenam orang tadi nampak bersujud menyembah mahluk tersebut, dan sepertinya mereka melakukan dialog yang tak dimengerti orang lain.

Setelah mahluk itu pergi, keenam orang itu bangkit meraih cawan yang berisi darah kemudian meminumnya hingga darah yang berada dicawan itu habis tak bersisa. Mereka kemudian membuka gamisnya, lalu kemudian mereka meraih alat musik mereka masing-masing. Seterusnya mereka berlari kelorong menuju panggung pentas. Nampak penonton sudah menanti mereka yang juga sudah terlihat larut dengan suasana mistis malam itu. Diatas panggung tertera sebuah tulisan “BLACK METAL CONSERT’.

Hingar bingar alunan musik terdengar memekakan telinga, dentuman suara drum membuat dada ikut berpacu ditambah lagi lengkingan suara dawai gitar yang seakan menusuk telinga. Pekikan suara sang penyanyi seperti suara umpatan dan teriakan semata, itulah musik yang dinamai Black Metal yang hanya dapat dinikmati keindahannya oleh komunitasnya sendiri sangat jauh kesan indahnya bagi orang awam yang mendengarnya. Mereka oleh sebagian orang dianggap kaum pemuja setan  dan setiap pementasannya selalu melakukan ritual tumbal nyawa hewan bahkan nyawa manusia. Benarkah mereka kaum pemuja setan ? Apakah ada di Indonesia ? Apakah mereka juga ada di Makasssar ? Berikut penelusuran MITOS :

Penikmat musik di dunia, khususnya di Eropa Timur, menganggap musik bukan hanya suatu susunan symponi yang indah atau susunan lirik yang puitis, tetapi merupakan juga suatu aliran kepercayaan baru yang terlepas dari patron-patron agama. Mereka  menjadikan musik menjadi agama baru, agama bagi mereka hanya merupakan belenggu yang mengikat mereka. Ini ditandai dengan aliran yang mereka sebut BLACK METAL. Mereka disebut aliran pemuja setan dengan tagline Tuhan Sudah Mati. Mereka memuja Iblis yang lebih dikenal dengan nama Lucifer. Selain itu mereka mengusung simbol-simbol 666 yang bermakna tanggal dan bulan kelahiran Dajjal. Disetiap pementasannya tak lupa disematkan simbol Baphomet atau disebut juga kepala kambing Mendez ( Mendez Goat ).

Black metal secara harfiah berarti "logam hitam", mereka menamai seperti itu bermakna mereka mengusung musik dari dunia hitam yang beraliran satanic, setiap liriknya mengandung ajakan untuk melakukan pemberontakan terhadap tuhan.Mereka menjadikan musik sebagai sarana menghimpun pengikut ajarannya. Black Metal awalnya dipopulerkan sekitar tahun 1980 oleh MAYHEM, band asal kota Transilvania, Romania. Kemudian masuk ke Indonesia tahun 1990 ditandai dengan terbentuknya band SAKRY RELIGIUS dan HELL GODS dikota Bandung. Sedangkan di Makassar sendiri mulai eksis sekitar tahun 1996 yang dipopulerkan oleh MORTUARY dan FUNERAL LIKE. Vokalis band MAYHEM sendiri melakukan ritual bunuh diri diatas panggung sebagai syarat kebaktian Dia kepada Lucifer. Demikian dijelaskan oleh Accas ketika ditemui oleh wartawan MITOS dikediamannya dibilangan Jl. Tamalate Perumnas Panakkukang.

Menurut Accas, peminat musik di Indonesia, khususnya di Makassar, menganggap Black Metal hanya sebuah penyaluran idealisme musik semata, yang terlepas dari industri musik rekaman yang mementingkan pasar. Jadi tidak menganggap ini sebagai aliran kepercayaan baru yang memuja setan.
“Kami bukan pemuja setan, Bos !” Tegas Accas lagi.
“Memang Kami sempat terpengaruh, untuk mendalami ajaran satanic tersebut” tukas Accas lagi, seraya mengisap dalam-dalam rokok yang terselip ditangannya. Diakuinya, pengaruh ajaran itu lambat laun terkikis oleh kesadaran keagamaan di antara komunitas Black Metal itu sendiri.

Kelompok MORTUARY yang merupakan kelompok Black Metal pertama di kota Makassar yang digawangi oleh Accas pada vocal, Acep pada vocal, Doni pada Bas, Ical pada Gitar, Aco pada Gitar dan Egol pada Drum, sekarang ini telah vacum pada kegiatan bermusik dan mereka beralih pada bisnis Distro yang memang lagi menjamur di Makassar. Demikian pula Funeral Like yang dipimpin pentolan musik Black Metal di Makassar yaitu Kemal, sekarang telah hilang pula, tinggal kelompok Funeral Angel yang masih eksis di setiap pementasan musik.

“Selain Black Metal, ada juga musik Punk, Grindcore, Hardcore, Death Metal, dan Ghotic, seperti kelompok kuburan yang merupakan satu wadah bermusik dalam label UNDERGROUND atau Bawah Tanah” Jelas Accas, ketika ditanyakan mengenai aliran musik cadas.

“Kalo mauki lihat schene terbesarnya underground jalan-jalan maki ke jalan Baji Ateka, disitu membuktikan bahwa anak-anak Black Metal tidak malas. Mereka orang yang kreatif bos !” Jelas Accas, sembari pamitan kepada Wartawan MITOS untuk berangkat kerja di Distro di bilangan Jl.Sultan Alauddin. yang juga menutup pembicaraan mengenai kisah Black Metal, yang dipahami orang sebagai kelompok pemuja setan (awing)


Berita Terkait:

Mitos Utama
Fenomena
Liputan
DAFTAR ALAMAT
Pengobatan Alternatif
Konsultasi Gaib
Orang Pintar
Rumah Sakit
Telpon Penting
 
Copyright 2010 Majalah MITOS Makassar. All rights reserved.
Themes by MITOS | Redesign by crew Mitos